HEY buddies. My name is Sherra Azis for short my full name is Noor Shahirah Binti Abdul Azis. I'm actually was born in Johor Bharu. But now I stayed in Kuala Lumpur. I have a good friends which is I can't jot down here because there are so many.But many of them is shoo cutee. My hobby is playing playing a guitar,dancing and write a poem. My ambition is become a director.BTW, I really-really like this things. THANKS for READING , sorry if my English so bad. I'm just a human being who makes mistakes.
Kondisi hati kian tak menentu. Ada kala rebah tatkala jiwa masih buntu. Lemah dalam dakapan. Keluhan demi keluhan dilemparkan. Entah mengapa masih lagi dalam mood penyesalan. Sebal dalam diri. Aku amati. Usai saja menikmati keputihan langit di sebalik gugur dedaunan, langkah demi langkah aku tapak. Bicara aku sama awan perlahan lahan dibawa belaian arus sang angin. Membaluti tubuh pinjaman dari Tuhan yang tidak tahu bila ajal bakal menjemput. Kini aku tiba di suatu tempat. Tempat di mana aku bermain dengan emosi, berlawan dengan egois, berbalah dengan perasaan aku sendiri. Aku benci. Tapi tempat ini juga bisa bikin aku tenang. Jiwa dan raga. Damai dalam pelukan sang hijau. Saksi di mata mata mereka. Mata ini aku pejam. Hanya kedengaran suara merdu sang kekasih alam. Mendayu layu. Aku ketiduran bersama melodi tadi. Senyap. Tinggal cuma nafasku yang berombak. Dalamnya penuh sebak. Realitinya hidup aku pada tika ini untuk Dia cuma. Dia yang satu. Kekasihku.
Kondisi hati kian tak menentu. Ada kala rebah tatkala jiwa masih buntu. Lemah dalam dakapan. Keluhan demi keluhan dilemparkan. Entah mengapa masih lagi dalam mood penyesalan. Sebal dalam diri. Aku amati. Usai saja menikmati keputihan langit di sebalik gugur dedaunan, langkah demi langkah aku tapak. Bicara aku sama awan perlahan lahan dibawa belaian arus sang angin. Membaluti tubuh pinjaman dari Tuhan yang tidak tahu bila ajal bakal menjemput. Kini aku tiba di suatu tempat. Tempat di mana aku bermain dengan emosi, berlawan dengan egois, berbalah dengan perasaan aku sendiri. Aku benci. Tapi tempat ini juga bisa bikin aku tenang. Jiwa dan raga. Damai dalam pelukan sang hijau. Saksi di mata mata mereka. Mata ini aku pejam. Hanya kedengaran suara merdu sang kekasih alam. Mendayu layu. Aku ketiduran bersama melodi tadi. Senyap. Tinggal cuma nafasku yang berombak. Dalamnya penuh sebak. Realitinya hidup aku pada tika ini untuk Dia cuma. Dia yang satu. Kekasihku.